Sabtu, Mei 17, 2025
27.8 C
Jakarta

Incar Dana Publik Rp110 Miliar, Maxindo Karya Anugerah Gelar IPO Saham 6-8 Juni 2023 

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI), calon emiten bidang usaha industri makanan ringan berencana melakukan Penawaran Umum Perdana (PUP) atau initial public offering (IPO) sebanyak satu miliar saham baru pada 6-8 Juni 2023 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah saham Perseroan yang ditawarkan ini mewakili 10,41% dari modal ditempatkan dan disetor MAXI setelah IPO saham.

Menurut manajemen MAXI dalam prospektus yang diumumkan, Senin (22/5), saham bernominal Rp10 per unit itu terdiri dari 450 juta saham baru dan sebanyak 550 juta saham biasa atas nama milik KNP sebagai pemegang saham penjual (saham divestasi).

Selanjutnya, demikian manajemen MAXI, saham baru dan saham divestasi ini ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp100-Rp110 per saham. Dana segar yang berpotensi diraup MAXI maksimal Rp110 miliar.

IPO ini didahului dengan penawaran awal (book building) pada 22-24 Mei 2023. Untuk PUP MAXI, PT Shinhan Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi Efek.

Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak satu miliar waran seri I. Setiap pemegang satu saham baru berhak memperoleh satu waran seri I, dimana setiap pemegang satu waran seri I berhak membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp100 per saham.

Menurut manajemen MAXI, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, pihaknya akan menggunakan dana hasil PUP ini seluruhnya untuk modal kerja Perseroan. Demikian pula seluruh dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan untuk modal kerja MAXI.

Saham dan waran seri I MAXI akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Juni 2023. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat menerbitkan pernyataan efektif untuk PUP MAXI pada 31 Mei 2023.

Penjualan MAXI per 31 Oktober 2022 mencapai Rp91,623 miliar, turun 29% dari Rp129,111 miliar per 31 Oktober 2021. Ini karena terganggunya sistem logistik global yang mengakibatkan sulitnya memperoleh space maupun kontainer, mengingat penjualan Perseroan seluruhnya merupakan penjualan ekspor.

Seiring penjualan, laba usaha MAXI per 31 Oktober 2022 sebesar Rp2,623 miliar, merosot 84,2% dari Rp16,598 miliar per 31 Maret 2021. Hal ini terutama dikarenakan penurunan penjualan akibat terganggunya sistem logistik. Menurunnya laba usaha menyebabkan penurunan laba bersih Perseroan untuk tahun berjalan.

Sementara laba bersih periode berjalan per 31 Oktober 2022 sebesar Rp516,206 juta, terpangkas 95,3%, dari Rp10,913 miliar per 31 Oktober 2021. Hal ini terutama dikarenakan penurunan penjualan akibat terganggunya sistem logistik.

Artikel Terkait

BSI Bagi Dividen Rp1 Triliun dan Angkat Bos Baru! Siapa Dia?

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Kabar gembira datang dari PT Bank...

Tiga Hari Perdagangan, IHSG Naik 1,81%! Berikut 5 Saham Top Gainers dalam Pekan Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)...

Gudang Garam Tambah Modal Entitas Anak Surya Sapta Agung

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Gudang GaramTbk (GGRM) meningkatkan modal...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru

<p>Anda tidak dapat copy content di situs ini</p>