STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Global Digital Niaga Tbk (“Blibli” atau “Perseroan”; BEI: “BELI”) mengalami sejumlah pertumbuhan kinerja dan pencapaian positif sepanjang tahun 2022. Pencapaian ini antara lain didukung oleh solusi omnichannel dan sinergi ekosistem terintegrasi.
Kusumo Martanto, CEO dan Co-Founder Blibli mengemukakan, sebagai pelopor ekosistem perdagangan dan gaya hidup omnichannel terdepan di Indonesia, Blibli fokus pada konsumen dan institusi melalui konektivitas digital.
Blibli telah melakukan sejumlah inovasi solusi dan kolaborasi untuk membawa Blibli semakin dekat menuju visi menjadi platform omnichannel perdagangan dan gaya hidup terdepan dan terpercaya bagi seluruh pelanggan, baik konsumen ritel maupun institusi. “Hal ini kami lakukan untuk menjawab kebutuhan dan preferensi pelanggan yang terus berubah melalui pengembangan strategi omnichannel dan penguatan ekosistem Blibli,” ungkap Kusumo dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (28/12/2022).
Menurut Kusumo, Blibli berhasil mengintegrasikan pengalaman online dan offline melalui layanan e-commerce dan toko fisik untuk beberapa mitra merek terkemuka. Sepanjang tahun 2022 Blibli memperkuat kehadirannya di segmen Toko Fisik melalui pembukaan beberapa Flagship Stores, yang terdiri dari monobrand store seperti Samsung Experience Store dan Hello, monobrand store Blibli untuk salah satu leading brand, Apple di mana Blibli telah ditunjuk sebagai Apple tier-1 partner di Indonesia.
Selain itu, Blibli juga memiliki multibrand store seperti Blibli Store dan toko Tukar Tambah. “Saat ini, Blibli telah mengoperasikan lebih dari 100 Flagship Stores serta 70 gerai Ranch Market yang tersebar di seluruh Indonesia,” katanya.
Hingga September 2022, solusi omnichannel Blibli telah menjangkau lebih dari 27.000 Click & Collect dan Blibli InStore, serta lebih dari 160.000 Blibli Mitra yang merupakan pengusaha mikro serta toko-toko kelontong. Blibli juga telah meluncurkan armada listrik untuk pengantaran pesanan yang dioperasikan oleh layanan logistik inhouse Blibli Express Service (BES) Paket.
Tidak cuma itu, demikian Kusumo, tiket.com, juga semakin memperlihatkan kontribusinya seiring dengan pelonggaran pembatasan perjalanan dan meningkatnya minat masyarakat untuk mengunjungi berbagai tempat atraksi dan hiburan.
“Kami memperkuat sinergi dengan entitas anak, tiket.com dan Ranch Market, melalui peluncuran unified ecosystem Blibli Tiket yang menawarkan Single Sign-On (SSO) serta Loyalty Parity untuk kedua platform tersebut,” ujarnya.
Blibli juga mencatatkan kinerja positif. Pada periode Januari 2022 hingga September 2022, Blibli berhasil mencatatkan pertumbuhan Average Order Value (AOV), dari Rp714.570 pada periode sama tahun 2021 menjadi Rp1.028.956. “Blibli mencatatkan pertumbuhan Total Processing Value (TPV) konsolidasi sebesar 105%, dari Rp19,8 triliun per September 2021 menjadi Rp40,6 triliun per September 2022. Hal ini didorong oleh kenaikan TPV pada semua segmen terutama dari segmen 3P Ritel, yang dikontribusikan dari pemulihan pada sektor perjalanan (travel) di tiket.com,” katanya.
Lebih jauh, pertumbuhan TPV tersebut juga disertai dengan peningkatan Gross Profit Before Discount (GPBD) konsolidasi, dari Rp679 miliar per September 2021 menjadi Rp1,8 triliun per September 2022, atau bertumbuh sebesar 167%. Alhasil, Blibli mampu mencatatkan peningkatan Take Rate konsolidasi, dari 3,4% per September 2021 menjadi 4,5% per September 2022.
Pertumbuhan TPV juga didukung dari pertumbuhan secara organic. Ini terlihat dari Yearly Transacting Users (YTU) yang meningkat dari 2,4 juta pengguna per September 2021 menjadi 4,3 juta pengguna per September 2022.
Pada periode sama 2022, Blibli berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih (net revenue) konsolidasi sebesar 98%, dari Rp5,3 triliun per September 2021 menjadi Rp10,5 triliun. Sedangkan persentase EBITDA terhadap TPV tercatat lebih baik, yaitu dari minus 11,3% per September 2021 menjadi minus 8,5% per September 2022. Hal ini terutamanya didukung peningkatkan efisiensi beban operasional. “Kami optimis dapat terus menghasilkan bisnis berkelanjutan di masa yang akan datang,” ujarnya.
Pencapaian gemilang juga diraih Blibli pada 2022 ini melalui aksi korporasi dengan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema Penawaran Umum Perdana Saham atau (Initial Public Offering/IPO). “Melalui IPO, kami berhasil menggalang dana Rp 8 triliun,” ungkap Kusumo.
Menurut Kusumo, saat IPO, antusiasme investor luar biasa sehingga berhasil mencatatkan tingkat kelebihan permintaan atau oversubscription yang mencapai 4,4 kali lipat pada penjatahan terpusat atau pooling portion. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah alokasi penjatahan terpusat dari 2,5% menjadi 5% dari keseluruhan jumlah penawaran.
“Pelaksanaan IPO Blibli mendapatkan dukungan dan minat yang kuat dari berbagai investor domestik dan internasional, yang terdiri dari sovereign wealth funds, long-only funds, multi-strategy funds, private wealth management, dan lainnya,” tutup Kusumo.