Jumat, Agustus 8, 2025
29.1 C
Jakarta

Bidik Laba Bersih Naik 30%, Ini Jurus MKAP Genjot Kinerja 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP) menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 20–30% di tahun 2025. Target ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan pendapatan perusahaan yang juga dipatok naik di kisaran yang sama.

Hal ini disampaikan Direktur Utama MKAP, Eric Handoko, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat (2/5/2025).

“Kalau untuk dari sisi laba bersih, saya rasa proporsional ya. Jadi kalau revenue naik 30%, ya mudah-mudahan labanya juga naik 30%,” ujar Eric.

Ia menjelaskan, target pertumbuhan tahun ini ditopang oleh sejumlah faktor, termasuk keberhasilan pengiriman proyek tepat waktu dan besarnya kontribusi pendapatan berulang atau recurring income.

“Tahun lalu kita cukup banyak dapet proyek yang baik, dan delivery-nya banyak yang on time,” ungkapnya.

MKAP tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp41,063 miliar pada tahun 2024, tumbuh 11% dibanding tahun sebelumnya. Pendapatan perusahaan melonjak 53% menjadi sekitar Rp356 miliar.

Pendapatan tersebut berasal dari beberapa lini bisnis utama. Sekitar 60% berasal dari penjualan barang, 25% dari penyewaan alat, dan 15% dari layanan pemeliharaan serta perbaikan.

“Kita ini penyedia barang, jasa juga, kita melakukan perbaikan juga untuk Pertamina dan klien-klien besar kita,” kata Eric.

MKAP juga memiliki pendapatan tetap yang berasal dari sewa alat dengan nilai sekitar Rp8 miliar per bulan. Pendapatan ini menjadi tulang punggung yang memberi kestabilan bagi kinerja keuangan perusahaan.

Tahun lalu, MKAP mendapatkan proyek besar dari konsorsium PT Elnusa Tbk dan PT Pegasol Karbona Nusantara untuk proyek pipanisasi di bawah Pertagasman. Dua kontrak tersebut memiliki nilai sekitar Rp130 miliar.

“Kita yang supply pompanya, bukan pipelinenya,” jelas Eric saat menjelaskan proyek pipanisasi dari Duri ke Dumai di Blok Rokan.

Eric juga optimistis dengan kondisi industri hulu migas yang masih prospektif tahun ini. Menurutnya, kebutuhan energi seperti bahan bakar dan listrik membuat sektor migas tetap vital.

“Industri-nya masih cukup bagus, walaupun persaingan semakin banyak, baik dari domestik maupun luar negeri,” ujarnya.

Dari sisi pipeline kontrak, MKAP telah mengantongi sejumlah proyek untuk dikerjakan di 2025. Meski tidak merinci nilainya, Eric menyebut potensi kenaikannya signifikan.

“Kita forecast pasti ada kenaikan yang bagus di 2025 ini,” katanya.

Untuk mendukung target tersebut, perusahaan akan fokus pada kualitas dan ketepatan waktu dalam pengiriman proyek.

“Kita harus deliver the best quality product and service on time. Karena kalau ada delay, bisa menimbulkan penalti dan masalah lain,” kata Eric.

Saat ini, sekitar 85% proyek MKAP berasal dari grup Pertamina. Selain itu, MKAP juga memiliki rekam jejak kerja sama dengan perusahaan asing seperti Exxon Mobil, Chevron, Santos, dan Medco.

Terkait aksi korporasi, Eric menyatakan belum ada rencana ekspansi atau akuisisi untuk tahun ini. Fokus perusahaan masih pada penguatan operasional dan penyelesaian proyek-proyek yang sudah berjalan.

“Salah satu aksi korporasi pertama tahun ini adalah pembagian dividen. Untuk akuisisi, saya rasa belum ada,” tutup Eric.

Artikel Terkait

Bursa Asia Ditutup Menguat, Saham Teknologi Kembali Bersinar Usai Pernyataan Trump

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik ditutup menguat pada...

Berlanjut! Pengendali Buang Lagi 1,49% Saham DEWA di Harga Bawah, Kantongi Cuan Segini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Aksi jual saham PT Dharma Henwa...

Adi Sarana Suntik Modal Anak Usaha Menjadi Rp29,6 Miliar, Tujuannya Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA),...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru