STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD) pada 15 Desember 2023 telah menyetujui pembatalan keputusan RUPSLB pada tahun 2028 tentang delisting saham Bank of India Indonesia Tbk (BSWD).
Sehubungan dengan pembatalan rencana delsiting tersebut, maka Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencabut penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD) di Pasar Reguler dan PasarTunai mulai sesi pertama perdagangan, Senin (18/12).
Seperti diketahui, BSWD sempat memutuskan untuk melakukan delisting sahamnya dari Bursa Efek Indonesia (BEI)Â dalam rapat umum pemagang saham luar biasa (RUPSLB) Perseroan yang diselenggarakan pada 26 Maret 2018.
Terkait pembatalan rencana delisting tersebut, Raharjo Satrio Unggul, Direktur Utama BSWD mengatakan, pihaknya merencanakan untuk memenuhi ketentuan saham free float minimal 7,5% dari jumlah saham tercatat Perseroan. Per 12 Desember 2023, jumlah saham free float BSWD yang dimiliki oleh publik masih sekitar 2,26% atau masih kurang 5,24% untuk memenuhi ketentuan free float.
Adapun PT Panca Mantra Jaya yang saat ini adalah pemegang saham minoritas akan mengurangi porsi kepemilikan sahamnya jadi 4,99% atau sebanyak 184,03 juta lembar saham. Panca Mantra Jaya masih menggengam 6,78% atau 249,96 juta lembar saham. Dengan begitu, porsi saham publik di BSWD akan meningkat.
BEI telah menetapkan minimum porsi saham free float paling sedikit 50 juta saham dan 7,5% dari jumlah saham tercatat. BEI juga telah memberi tenggat waktu untuk mewajibkan perusahaan tercatat dapat memiliki saham free float paling sedikit 50 juta saham atau 7,5% paling lambat pada 21 Desember 2023 atau dua tahun sejak aturan tersebut berlaku pada 21 Desember 2021.
