STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Para pemegang saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyetujui usulan manajemen untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split), dari Rp250 menjadi Rp125 per saham atau 1:2 pada April 2023.
Menurut Darmawan Junaidi, Direktur Utama BMRI, dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (14/3/2023), aksi korporasi ini diharapkan dapat mendorong peningkatan likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Aksi korporasi ini lanjut Darmawan, juga merupakan bentuk upaya Bank Mandiri dalam memperluas distribusi kepemilikan saham melalui penyesuaian harga saham BMRI, sehingga mampu mencapai trading range yang optimal guna menjangkau berbagai lapisan investor.
Sementara itu, sesuai dengan keterbukaan informasi yang telah disampaikan pada 3 Februari 2023 lalu, pelaksanaan stock split akan dilaksanakan paling lambat 30 hari setelah pelaksanaan RUPS Tahunan.
“Keputusan pemecahan saham ini tentunya telah melalui proses dan kajian yang mendalam untuk turut meningkatkan minat investasi, dan pada saat yang sama, juga meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air, sejalan dengan komitmen Bank Mandiri,” imbuh Darmawan.
Setelah pemecahan nilai nominal, jumlah saham beredar BMRI akan meningkat menjadi 128 miliar dari sebelumnya 64 miliar unit.